Setiap manusia yang
hidup normal pasti memiliki problema kehidupan, baik itu dalam skala berat
atapun ringan. Setiap problema tersebut kadangkala berimplikasi terhadapa
kestabilan psikologisnya, makanya tidak jarang kita melihat orang yang linlung,
stress kadang sampai sakit jiwa karena problema yang ia hadapi terlalu berat
baginya, akan tetapi pada hakekatnya problema yang dihadapi tidak lain hanya
untuk mendidik manusia. Melalui berbagai macam problema tersebut kedewasaan
seseorang akan terbentuk, sifat mandiri akan tertanam dalam dirinya, begitu
juga sifat berusaha dan tabah akan semakin melekat kuat dalam batinnya. Semua
sudah ditakdirkan olehNya sang maha pemberi takdir.
Nah, sekarang
permasalahannya bukannya lari dari suatu problem, tapi bagaimana caranya kita
mencari solusi dari problema tersebut. Orang dewasa adalah orang yang mampu
menemukan solusi dari problema yang ia hadapi tanpa harus mengeluh dan pasrah
bahkan lari dari problema tersebut, justru orang yang lari dari problema adalah
orang pengecut, pecundang yang berjiwa kerdil. Sesungguhnya dari setiap
problema pasti terdapat solusinya. Apabila kita telah menemukan solusi dan
mampu melewati problema tersebut, niscaya kedewasaan kita akan bertambah. Masih
ingat pepatah “semakin tinggi pohon semakin besar pula angin yang menerpanya”
begitulah ibarat kehidupan manusia, semakin tua ia semakin besar pula problema
yang akan ia hadapi karena dengan bertambahnya usia manusia akan menemui hajad
kehidupan yang lebih kompleks. Lantas apakah usia itu memperngaruhi kedewasaan?
Apakah kedewasaan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan? Apa penyebabnya
dan bagaimana kondisi riilnya?
Dengan beriringnya laju umur yang tidak terhentikan, dengan sendirinya manusia
akan terus berusaha untuk hidup mandiri karena itu memang sudah menjadi
tuntutan olehnya. Dari sifat kemandirian tersebut akan terlahir jiwa yang
dewasa yaitu dewasa dalam artian tidak menggantungkan hidupnya kepada orang
lain, dewasa dalam artian dapat menghadapi setiap problema kehidupannya dengan
penuh kematangan atas sebab dan akibatnya.
Faktor umur tidak
selamanya bisa digunakan untuk mengukur kedewasaan seseorang, banyak anak muda
yang masih berusia belasan tahun tapi sudah Nampak aura kedewasaannya, begitu
pula banyak orang tua yang masih berperilaku kekanak-kanakan, kekanak-kanakan
dalam hal menghadapi problema kehidupannya, ia masih sering memaki, menyalahkan
dan menghakimi orang yang membuat kesalahan. Ketika kita mendapati suatu
problema yang terjadi pada diri seseorang kita bukanlah bertindak menghakimi,
menghardik, memarahi atau mengkerdilkan jiwanya, justru disinilah kesempatan
kita sebagai orang yang dewasa untuk menjadi manusia pembawa solusi bukan
pencari solusi.
Pernah penulis dapati,
ketika terjadi misunderstand antar tim dalam suatu kepanitiaan, sang ketua
hanya bisa mengungkit-ungkit, memarahi, menyepelekan bahkan mengkerdilkan
mental anggota timnya hanya karena kesalahan yang diperbuatnya, tindakan
semacam ini bukanlah mencerminkan jiwa pemimpin yang dewasa, pemimpin berjiwa
dewasa ialah ia yang mampu meredam permasalahan dan memberikan solusi yang
terbaik. Solusi memang tidak datang sesaat ketika terjadi suatu problema, bisa
jadi solusi akan datang setelah beberapa waktu kemudian. Jadi bukan manjadi aib
bagi para pemimpin ketika dimintai solusi ia mengatakan belum tau solusinya,
karena pemimpin juga manusia biasa, bukan malaikat.
Semoga kita dapat
termasuk dari golongan manusia yang mampu menjadi solusi bagi problema orang
lain. Tidak mengapa aku manjadi tong sampah –tempat curhat- untuk problematika
yang dihadapi orang lain. Smoga bermanfaat, hidup ini bukan hanya untukku,
milikku tapi juga untukmu dan milikmu.
0 comments:
Post a Comment