Saturday, March 8, 2014

BERI'TIBAR DARI SEJARAH

ad+1

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين كما هو أهله، لا نحصي ثناء عليه، خلق الكون وأحكمه، والإنسانَ وكرّمه، هو الأول قبل كل شيء بلا بداية، والآخر بعد كل شيء بلا نهاية، والظاهر فوق كل شيء، والباطن فليس دونه شيء، له الأسماء الحسنى، والصفاتُ العلا، جلّ عنِ الشركاء والأنداد، وتَقدّس عن الصاحبة والأولاد، قل هو الله أحد، الله الصمد، لم يلد ولم يولد، ولم يكن له كفوا أحد.

نصلي ونسلم على عبده ورسوله محمد بن عبد الله البشير النذير، السراج المنير، المرسَلُ رحمةً للعالمين، وهدايةً للمهتدين، أرسله الله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله ولو كره المشركون، بلّغ الرسالة، وأدّى الأمانة، ونصح الأمة، وجاهد في الله حقّ جهاده حتى أتاه اليقين، وعلى آله الأكرمين، وأزواجه الطيبين، وأصحابه البررة المتقين، وعلى التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين، وبعد؛

أصيكم وإياي نفسي بتقوى الله، فقد فاز المتقون.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Allah swt. Bersabda,

Demi waktu, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman yang senantiasa beramal shalih serta saling menasehati dalam hal kebaikan dan kesabaran.


Maka dalam setiap khutbah jumat kita gunakan sebagai momen untuk mengintropeksi diri, saling mengingatkan, merefres kembali jiwa dan ruhani kita, untuk senantiasa memperbaiki kualitas iman dan ibadah kita kepada allah swt, karena pada hakikatnya tingkat keimanan mengalami pasang surut tergantung amal perbuatan kita, karenanya kalimat iman selalu diiringi amal shalih, sebagaimana firman allah swt.

Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih maka baginya pahala yang tiada terputus-putus. (at-Tiin, 6).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih mereka adalah sebaik-baik makhluk. (al-Barriyah, 7).

Dan masih banyak lagi ayat al-quran yang senada.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Pada kesempatan jumat ini, kita dipenghujung bulan rabi’ul awwal, artinya sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan dimana nabi kita Muhammad Saw dilahirkan. Walaupun banyak perbedaan pendapat diantara para ulama (Salaf) terdahulu mengenai penetapan tanggal pastinya kelahiran Nabi Muhammad saw, akan tetapi semua sepakat bahwa beliau dilahirkan pada hari Senin di bulan rabi’ul awwal. Dan yang paling masyhur tanggal 12 Rabi’ul awwal ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Nabi Muhammad saw.

Perbedaan tanggal kelahiran nabi Muhammad saw bukanlah poin penting yang akan kita sampaikan pada kesempatan khutbah jumah ini, akan tetapi ada kejadian bersejarah sebelum kelahiran beliau yang harus kita pahami, bahkan melihat pentingnya kejadian tersebut, allah swt mengabadikan kejadian tersebut dalam salah satu surat di dalam al-quran yaitu suuratu lfil (surah pasukan bergajah) sebagai pelajaran bagi kaum manusia.

Disebutkan dalam beberapa buku sejarah, dikisahkan sejumlah pasukan bergajah yang dipimpin oleh panglima angkuh bernama Abrahah al-Asyram, seorang panglima Nasrani dari kerajaan Habsyi di Yaman.
Awalnya, panglima tersebut mengetahui kabar tentang kota kuno dimana terdapat ka’bah peninggalan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail As, kota tersebut memiliki istimewaan bagi kaum arab, mereka berduyun-duyung mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan ibadah Haji mengikuti syariat Ibrahim dan berdagang, dengan banyaknya orang yang haji dan berdagang tersebut menjadikan ka’bah sebagai pusat pendagangan bagi mereka, tidak hanya itu, bagi penduduk Quraisy, mereka mendapat penghormatan dari setiap orang yang berkunjung ke Makkah, karena dianggap sebagai keturunan Ibrahim sang pendiri ka’bah.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Melihat keistimewaan tersebut muncullah rasa iri dan dengki di hati Abraha, maka ia mendirikan gereja megah yang dinamai Qulais sebagai saingan ka’bah di pusat kota San’ae, gereja tersebut dihiasi dengan perhiasan mewah melebihi kemewahan ka’bah ketika itu, supaya dapat memikat perhatian kaum arab untuk meninggalkan ka’bah dan berhaji di gereja tersebut, akan tetapi tak seorangpun yang peduli dan mau menginggalkan ka’bah, seakan-akan ka’bah sudah terpatri di hati mereka, berkat doa Nabi Ibrahim ketika meninggalkan istrinya Siti Hajar dan putranya Isma’il ‘Alaihimsalam di lembah gersang tersebut, beliau 

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tak ditumbuhi tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati ; ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, supaya mereka bersyukur. (Ibrahim, 37)

Ayat tersebut terdiri dari dua doa, doa pertama : « Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tak ditumbuhi tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati ; dan doa yang kedua : « ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, supaya mereka bersyukur ».

Membuktikan bahwa doa pertama diucapkan ibrahim ketika meninggalkan anak dan istrinya di lembah gersang tersebut, dimana ka’bah belum didirikan, dan itu sebagai wujud kecintaan ibrahim kepada allah swt, makanya dia berucap (عند بيتك المحمرم) yaitu « didekat rumahmu al-muharram ». Kemudian doa kedua ia awali dengan (ربنا ليقيم الصلاة) « ya tuhan semoga mereka mendirikan salat », ada kaitannya dengan baitil haram. Ibnu Jarir berkata, yang dimaksud dengan almuharram dalam doa ini adalah dijadikannya ka’bah agar mereka yang disekitar ka’bah mau mendirikan salat, yaitu mereka kaum quraisy yang menyekutukan allah dengan berhala-berhala mereka disekitar ka’bah ketika itu.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Kita kembali ke kisah sejarah di atas, ketika mendengar kabar yang sedemikian rupa, Abrahah dan pasukannya bergerak menuju makkah untuk menghancurkan ka’bah, seluruh penduduk makkah gempar mendengar kabar tersebut, mereka tak berdaya dan menyerahkan masalah ini kepada Tuhan yang mereka yakini sebagai pemilik ka’bah. Keyakinan ini membuktikan bahwa ketika itu ada sebagian kelompok yang mengikuti agama ibrahim untuk menyembah allah, diantaranya Kakek Nabi yang bernama Abu Thalib, seseorang pemegang kunci ka’bah dari bani Hasyim yang berperilaku baik, bijaksana dan disegani kaum quraisy, ketika ditanya Abraha mengapa kalian (kaum quraisy) tidak melawan kami untuk membela baitullah dari kerusakan yang akan kami buat, Abu Thalib berkata : « baginya (baitullah) sudah ada tuhan yang akan melindunginya ».

Singkat cerita, sebelum Abrahah dan pasukannya memasuki makkah tepatnya di daerah Mughammas  daerah diantara Thaif dan Makkah Allah Swt mengadab mereka dengan mengirimkan prajuritnya dari jenis hewan yang beterbangan (طيرا أبابيل) – Thairan berarti yang beterbangan dan Ababil berarti sekelompok-, sering kali ditafsirkan dengan sekelompok burung yang melempari mereka dengan Sijjil (batu yang tercampur tanah liat) sehingga mereka binasa, badan mereka hancur terpotong-potong layaknya daun kering yang dirobek-robek. Tak seorangpun dari mereka yang selamat dari azdab tersebut, termasuk Abraha. Diceritakan ia mencoba melarikan diri akan tetapi usahanya sia-sia, ia mati mengenaskan dengan jatung dan organ dalamnya keluar dari tubuhnya di dekat kota Yaman.

Para mufassir beragam dalam menafsirkan hal ghaib yang tersirat dalam ayat ini, khususnya apa jenis burung yang allah swt kirimkan ? apa jenis batu yang digunakan sehingga menjadikan mereka binasa dengan bentuk sedemikian rupa? Tidaklah mungkin seekor burung mampu membawa batu besar untuk menimpa mereka.

Dr. Sayyid Qutb dalam tafsirnya fi Dhilalilquran, menggunakan pendekatan logis dalam menafsirkan ayat tersebut. Menurutnya yang dimaksud dengan prajurit dari burung itu bisa jadi sejenis nyamuk atau lalat yang membawa virus atau microba ganas dan mematikan, karena nyamuk dan lalat juga dari jenis hewan yang beterbang (طيرا) kemudian dengan keganasan microbanya tersebut dapat merusak tubuh hingga membusuk dan terpotong, seperti virus kolera, campak atau jenis penyakit lainnya. Namun hal ini juga masih menjadi pertanyaan besar dalam ilmu kedokteran. Jenis kolera apa yang mampu membuat tubuh membusuk dan terpotong dalam jangka yang begitu cepat seperti yang terjadi pada ashabul fil? Rasa keingin-tahuan untuk menjawab pertanyaan ini akan mendorong kita untuk mengungkap rahasia-rahasia al-quran, dimana seluruh isinya mengandung kebenaran dan sumber hidayah bagi orang-orang yang bertaqwa.
Allah berfirman,

Kitab itu (al-Quran), tidak ada keraguan di dalamnya, ia adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. (al-Baqarah, 2).

بارك الله لي ولكم من القرآن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من أيات وذكر الحكيم، أقول قولي هذا واستغفرو الله العظيم لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات من كل ذنب، استغفروه إنه هو الغفور الرحيم.


الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لو لا أن هدانا الله، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده...


Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini (ka’bah), yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan memberi mereka rasa aman dari ketakutan. (al-Quraisy, 1-4).

Surat ini termasuk surat makiyah, yaitu surat al-Quran yang diturun di kota makkah. Menurut urutannya, surat ini diturunkan setelah surat at-Tiin, sekitar sembilan surat setelah al-Fiil, akan tetapi dalam al-Quran ia berada setelah surat al-Fiil, karena isi kandungan surah ini masih ada keterkaitan (مناسبة السورة) dengan kisah di surat al-Fiil yaitu, keterkaitan kisah pasukan bergajah dengan kaum Quraisy.

Dalam surat ini, allah swt menyebutkan beberapa kenikmatan yang ia limpahkan kepada kaum quraisy yang telah menduduki baitullah, kenikmatan sebagai bukti terkabulnya doa ibrahim as, dan sebagai teguran bagi mereka atas kemusyrikan yang mereka buat disekeliling baitullah, begitu juga sebagai hikmah ilahiah untuk menyambut datangnya Rasullullah Muhammad Saw dari bani Quraisy.

Diantara beberapa nikmat yang allah swt limpahkan kepada kaum quraisy yang paling nyata, Allah swt memberi mereka makan dengan cara membuka peluang besar untuk berdagang di musim panas ke kota Syam dan musim dingin ke kota Yaman, dua tempat sebagai pusat peradaban manusia. Dengan itu mereka meraih keuntungan yang berlipat ganda, karena apabila kita liat komposisi tanah dimana mereka hidup pastilah mereka berada dalam busung lapar, dikarenakan tanahnya gersang dan tidak dapat ditumbuh tetumbuhan, maka jalan satu-satunya untuk mendapat rezeki ketika itu adalah berdagang. Namun janji allah swt ini sekarang terlihat lebih nyata ketika seluruh muslim di dunia berduyun-duyun mendatangi baitullah sehingga mereka mengambil pemasukan darinya, begitu juga ketika ditemukan banyak permata dalam bumi yaitu tambang minyak di daerah tersebut, menjadikan mereka semakin makmur dan terjauhkan dari kelaparan.

Nikmat kedua, allah swt memberikan rasa aman bagi mereka, baik rasa aman yang mereka rasakan ketika allah swt melindungi ka’bah dari pasukan bergajah, maupun rasa aman mereka ketika berdagang karena kehormatan mereka di mata manusia sebagai ahli ka’bah dan keturunan ibrahim As.

Nikmat : terjauh dari rasa lapar dan takut itu adalah dua nikmat pokok bagi manusia. Dengan nikmat tersebut seharusnya mereka malu kepada allah swt pemilik ka’bah, mengapa mereka masih saja menyekutukan allah dengan patung-patung mereka, padahal sudah jelas allah memberi mereka segala-galanya, makanya perintah allah dalam surat tersebut,

Maka sembahlah Tuhan pemilik rumah ini (ka’bah), yang telah memberi makanan untuk menghilangkan lapar dan memberi rasa aman dari ketakutan.

Begitu juga kita, apakah kita tidak malu kepada Allah swt yang telah melimpahkan nikmatNya yang tak terkira kepada kita semua, allah swt berikan kita kesehatan, kekayaan yang menjamin kita dari kelaparan (mobil ada, rumah punya, anak bahagia) ditambah lagi allah swt berikan kita rasa aman, dan masihkah kita mendustakanNya,

Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan? (ar-Rahman, 30).

Marilah kita kembali mengintropeksi diri, menata kembali iman dan amal kita, semoga allah swt senantiasa membimbing kita menuju jalanNya yang lurus, sehingga kita benar-benar menjadi hambanya yang bertakwa dan terjauh dari adzab dan murkaNya.

إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم، وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد.

اللهم اغفر للمؤمنين المؤمنات، والمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدعوات، يا قضي الحاجات، اللهم اجعل جمعنا هذا جمع مرحوما، واجعل تفرقنا من بعده تفرقا معصوما، ولا تدع فينا ولا معنا شقيا ولا محروما. اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى ، اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك. ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.


عباد الله، إن الله يأمركم بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربي وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون، واذكرو الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر. أقيموا الصلاة، والله يعلم ما تصنعون.

0 comments:

Post a Comment

Home About-us Privacy Policy Contact-us Services
Copyright © 2014 kite | All Rights Reserved. Design By Templateclue - Published By Gooyaabi Templates